Rabu, 16 Mei 2012

Sejarah BCA


 
1955 : Agustus
BCA berdiri dengan Nama "N.V. Perseroan Dagang dan Industrie Semarang Knitting Factory"


1957 : February
Bank Central Asia, N.V. Mulai Beroperasi


1957-1990an : 
BCA Mengalami Pertumbuhan Cepat Dalam Aktiva dan Pasiva


1977 :
BCA Menjadi Bank Devisa


1984-1985 :
BCA membuka Kantor Perwakilan di Hongkong dan Singapura.


1988-1990an :
Setelah Dregulasi Sektor Perbankan Indonesia di tahun 1988, BCA terus mengembangkan Jaringan Cabang-cabangnya Secara Agresif.


1990an :
BCA Mengembangkan Delivery Channel Alternatifnya dan jaringan ATMnya Mengalami Pertumbuhan Cepat.


1991 :
BCA Mulai Menempatkan 50 Unit ATM di berbagai Tempat Di jakarta, Pengembangan Jaringan dan Fitur ATM Dilakukan  Secara Intensif. 
Dan BCA Menjalin Kerjasama dengan Institusi terkemuka, Antara lain PT. Telkom untuk pembayaran tagihan telepon melalui ATM BCA, dan Juga Bekerja sama dengan Citibank agar Nasabah BCA pemegang kartu kredit Citibank dapat melakukan pembayaran tagihan Melalui ATM BCA.


1997 :
Thailand Mengalami Krisis Moneter, diikuti Negara-negara Lain di Asia Termasuk Indonesia.


1998 : MEI
Setelah Kerusuhan Besar di Indonesia, BCA Mengalami Rush dari Para Nasabahnya, dan BCA diambil Alih Oleh Pemerintah dan diikut sertakan kedalam Program Rekapitalisasi dan Restrukturisasi yang dilaksanakan oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN)


1998 : Desember 
Jumlah Total Simpanan BCA kembali Mencapai Tingkat sebelum Krisis.


1999 : MEI
BCA Telah Selesai Di Rekapitalisasi, dan sebagian Besar Kredit Yang Diberikan, BCA dipertukarkan dengan Obligasi Pemerintah. Pemerintah Indonesia Melalui BPPN Kemudian Menguasai 92,8% dari kepemilikan BCA.


2000 : APRIL
Karena Pemulihan Atas Kondisi keuangan dan Operasi BCA Berlangsung dengan Sangat Baik, Pengawasan Terhadap BCA Dikembalikan dari BPPN ke Bank Indonesia.


2000 : MEI
BPPN Mendivestasikan 22,5% dari Seluruh Saham BCA Melalui Initial Public Offering, Sehingga kepemilikannya Atas BCA Berkurang menjadi 70,3%. BCA Menjadi Perusahaan Publik.


2001 : Juni-Juli
Public Offering Kedua Sejumlah 588,800,000 Saham BCA (10% dari seluruh saham BCA), dimana BPPN Mendivestasikan 10% dari Seluruh Saham BCA. Kepemilikan BPPN atas BCA turun menjadi 60,3%


2002 : Maret-April
BPPN Mendivestasikan 51% dari Seluruh Saham BCA melalui Proses tender Strategic Private Placement, Yang Dimenangkan Oleh FarIndo Investments (Mauritius) Limited.


2004 : February
BPPN Melakukan Divestasi Atas Saham BCA Sebesar 1,4% Kepada Pemegang Saham Publik Melalui Penawaran Terbatas.


2005 :
Pemerintah Republik Indonesia Tidak lagi memiliki saham BCA, dengan dilakukannya Divestasi seluruh sisa 5,02% saham BCA.
BCA memperkuat dengan mengembangkan produk dan layanan, terutama Perbankan Elektronik, dengan memperkenalkan Debit BCA, Tunai BCA, Internet Banking, Klik BCA, Mobile Banking m-BCA, EDCBIZZ, dan lain-lain.
BCA juga mengembangkan beberapa layanan Khusus seperti : BCA Prioritas, BCABIZZ, dan BCA Consumer Plus dan mendirikan Fasilitas Disaster Recovery Center di Singapura.
BCA meningkatkan Kompetensi dibidang penyaluran Kredit, termasuk melalui ekspansi kebidang pembiayaan kendaraan bermotor roda empat melalui anak perusahaannya, BCA Finance


2007 :
BCA menjadi pelopor dalam menawarkan produk kredit kepemilikan Rumah dengan Suku Bunga Tetap, yang berhasil meraih respon positif dari pasar, BCA meluncurkan kartu Prabayar FlazzCard serta mulai menawarkan layanan weekend Banking untuk terus membangun keunggulan di bidang perbankan Transaksional.


2008-2009 :
BCA secara Proaktif mengelola penyaluran kredit dan posisi likuiditas ditengah gejolak krisis Global, sekaligus tetap memperkuat kompetensi utama sebagai bank transaksional.
BCA telah menyelesaikan pembangunan Mirroring IT System guna memperkuat kelangsungan usaha dan meminimalisasi risiko operasional.


2010 :
BCA mulai memasuki lini bisnis baru yaitu Perbankan Syariah dan pembiayaan sepeda motor, BCA juga memperkuat bisnis Perbankan Transaksional melalui pengembangan layanan baru yaitu KlikBCA Melalui Smartphone dan layanan e-Commerse.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar